Harmoni lagu sering difungsikan hati manusia sebagai penyemangat batin, penyejuk hati, dan keempatian jiwa manusia. Terkadang dengan mendengarnya suasana hati bisa berubah 180 derajat dan merasuki, seakan membawa diri kita kedalam alam bawah sadar.
Lagu-lagu yang berisikan tentang syair cinta ini menjadi populer, bahkan bisa jadi sebuah kebutuhan bagi kelangsungan hidup segelintir insan pendamba cinta. Kadang, dengan lagu rasa kegelisahan akan hilang, seraya dengan kenikmatan kita menyirat makna syairnya.
Namun, lewat syair lagu-lagu ini sering sebuah prinsip tergoyah oleh lantunan harmoni cinta. Lagu membawa kita kedalam bayangan, seakan merekat dalam diri setiap insan. Apalagi, jika makna tersiratnya cocok dengan suasana hati penikmatnya.
Alangkah bodohnya hati ini jika memberikan keleluasaan syair harmoni ini merasuk dalam jiwa dan memberi stimulus negatif pada diri manusia. Padahal, sebuah karya merangkai syair ini dilakukan oleh segelintir orang untuk mendapatkan "FEE" yang sudah pasti tak diketahui oleh para penikmatnya. Bukan misi untuk membawa manusia kedalam kebenaran. Tak jarang karya-karya itu justru memberikan dampak negatif jka dicerna kalangan yang tak cocok. Pesan lagu menjadi tak karuan dan ribuan, bahkan jutaan tafsiran manusia yang berbeda itu muncul oleh karena lantunan nada-nada yang dibuat sedemikian rupa.
Kecocokan dengan suasana hati, itu mungkin menjadi peranan strategis terhadap kepopuleran sebuah karya, ketimbang dilihat dari kualitas nada yang dimunculkan. Oleh karenanya, tak jarang harmoni lagu ini diakrabi ABG yang dalam masanya tengah menjalani gelombang asmara dahsyat dan sering diartikan luapan perasaan yang terlalu berlebihan. Padahal, karya ini hanya untuk menunjukkan sebuah kepopuleran kalangan tertentu, dan tidak ada misi untuk menyelaraskan konsep hidup manusia.
Kita sebenarnya tahu untuk apa kita diciptakan olehNya. Jelas, bukan dari musisi perangkai tersebut. Tapi, akankah kita jalani kenikmatan harmoni itu untuk menggambarkan hidup kita. Masuk dalam setiap baris syairnya? Dan menggapai pesan dalam isiannya.
Pada dasarnya, setiap manusia diciptakan untuk satu tujuan. Pedoman yang mereka pakai dalam hidup ini juga satu, yakni KEBENARAN. Tapi dengan harmoni itu, terkadang sikap buruk bisa menjadi baik, begitu juga sebaliknya, karena dengan bijak penyair melantunkannya dengan nada-nada indah, tanpa emosi dan tujuan yang jelas.
Memang, lagu sudah menjadi kebutuhan. Tapi bisakah kita hanya menikmatinya karena nada yang bagus dan vokal yang terbilang berbeda. Bukan untuk membawa kita ke dalam bayangan di setiap liriknya.
Karena kita tahu bahwa jalan hidup sudah tercipta. Untuk itulah Tuhan menciptakan manusia kecuali untuk merasakan cinta, keimanan dan kebenaran. Tapi cinta sekarang ini sering disalahartikan. Yang dapat dilihat dari lagu-lagu itu karena syairnya terlalu mengagungkan makna cinta sejenis. Padahal ada yang mencintai kita melebihi apapun, yakni Tuhan. Dia tidak pernah memberikan kebencian, kemarahan atau bahkan emosi. Yang Ia berikan hanyalah ketulusan.
Namun, jika kita melihat dari sisi sempit sejenis apa yang terjadi? Penghianatan, kekecewaan yang berujung fitnah dan perpisahan.
Itulah kenapa, manusia harusnya tak berlebihan memaknai cinta kepada sesamanya dan melupakan cinta kepadaNya. Sebab, bagaimanapun Ia sempurna dan abadi, bukan sesaat seperti yang kita alami di dunia ini. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar